31 Oktober 2012

Kisah Teledor #10 : Atasan Yang Merana

Selamat sore pemirsa, dalam dunia Kerja, sering kali kita mendengar tentang hubungan antara karyawan dengan atasannya, dan terlebih kita sering mendengar karyawan yang merana, daripada atasan yang merana. Kalau kita membahas karyawan yang merana, tentunya hal yang biasa. Namun kali ini kita akan membahas mengenai atasan yang merana, mengapa tidak selesai membahas judulnya? Mengapa kalimat tadi berulang ulang? Maaf, saya telah teledor.

Dalam dunia kerja, sudah pasti ada perusahaan. Dalam perusahaan, sudah pasti ada karyawan dan atasan, juga ada sebuah peraturan. Jadi, apa yang membuat Atasan tersebut merana? Ternyata, hanyalah seorang Karyawan yang tidak memiliki ekspresi.

Apa yang salah di sini? Apakah kaitannya? Seorang Karyawan yang tidak memiliki ekspresi yang membuat atasan merana? Mengapa? Mengapa begitu banyak tanda tanya?

Ternyata. Seorang Karyawan yang tidak memiliki ekspresi, dapat membuat Atasan menjadi gregetan, contohnya, ketika Atasan sedang memarahi Karyawan tersebut, dia justru diam saja dengan ekspresi seolah tidak terjadi apa - malah cenderung seperti tersenyum seolah berkata "Pak Atasan ini sedang apa ya bicara tidak jelas". Jadilah, hal seperti ini membuat seorang Atasan menjadi kalut, yang terparah adalah. Karyawan tersebut semakin lama semakin membuat kesal karena ulahnya yang terkadang tidak mengindahkan peraturan di tempat dia bekerja.

Itulah yang terjadi pada beberapa perusahaan yang dikelola dengan managemen yang belum matang. Lalu di manakah letak keteledoran nya? Apakah Anda lupa? Kalu kita sudah mengalami keteledoran di Paragraf pertama?

Kata Mutiara : Peraturan yang dibuat sedemikian rupa baiknya, akan diacuhkan oleh orang orang yang merasakan mentah-nya sebuah Managemen.

Oleh : Orang Teledor

24 Oktober 2012

Kisah Teledor #9 : Keteledoran Yang Menghabiskan Uang

Anda semua tahu, kekurangan sebuah sifat yang disebut "Teledor". Kali ini, kita bahas "Keteledoran Yang Menghabiskan Uang". Apa yang kita simpulkan dari judul di atas? Apakah Keteledoran yang dapat membelanjakan uang? Apakah keteledoran tersebut bepergian ke suatu tempat dan membeli barang - barang hingga menghabiskan uang? Atau berkaitan dengan itu?

Sangat mudah untuk menyimpulkan judul di atas. Keteledoran memang benar benar sanggup untuk menghabiskan uang. Bukan kata "teledor" namun Orang yang Teledor. Contoh kecil sebuah Keteledoran yang menghabiskan uang yakni, ketika kita berbelanja, kita melihat isi dompet kita ada banyak sekali uang. Tanpa ba bi bu langsung beli ini beli itu. Saat membayar pun, ternyata. Mudah, tentu saja mudah, semua pembaca tahu, yang kita baca di atas, "dompet yang berisi uang banyak". Ternyata "pas" saat membayar. Kalau begitu, apa masalahnya? Kita lanjutkan dulu kisah ini. Setelah berbelanja, kita dihubungi oleh seseorang. "Pak, jadi kapan bisa bayar hutang?". Sampai di sini Anda Bingung? Merasa alur cerita kisah ini melenceng? Tidak ini tidak sulit untuk memahaminya.

Saat kita mendapat pertanyaan tersebut, kita baru teringat, kalau kita memang harus membayar hutang kepada orang tersebut, dan yang menjadi masalah adalah, uang kita yang banyak tersebut sudah habis tak tersisa. Dari kisah ini, kita dapat dengan mudah menarik kesimpulan. Ketika kita teledor saat mempunyai uang yang banyak, seketika kita melupakan anggaran yang sudah kita rencanakan sebelumnya.

Akhirnya, kalau memang kepepet, kita terpaksa gali lobang tutup lobang. "meminjam uang orang lain, untuk membayar hutang kepada orang lain".

Kata Mutiara : Berhati - hatilah saat punya banyak uang, rencanakan penggunaan uang untuk jangka waktu yang Anda tentukan, jika Anda pegawai yang mendapat penghasilan tetap, sebaiknya Anda Rencanakan setiap bulan, sebelum Anda menerima upah. Ketika Anda sudah membuatnya, terapkanlah rencana anggaran Anda pada kehidupan Anda.

Oleh : Orang Teledor

23 Oktober 2012

Kisah Teledor #8 : Mood Yang Hilang

Selamat sore saudara saudara, setelah sekian lamanya jam berlalu, barulah kali ini saya menemukan sebuah inspirasi, inspirasi dalam penulisan kali ini, jika kemarin kita membahas kisah keteledoran ke-Tujuh. Kita memasuki masa istirahat sejenak.

Entah mengapa, mood itu tak mau datang pada hari ini, padahal iklan sudah saya publikasikan agar mood mau meng-klik iklan saya supaya saya dapat sebuah revenue. Anda tahu revenue? Revenue mudah kita artikan sebagai "Pendapatan".

Karena kali ini kita tidak sedang membicarakan hal itu, kita lanjutkan ke topik kita "mood yang hilang". mengapa mood ini hilang? Kalau Anda bertanya kepada saya, saya sendiri harus bertanya kepada siapa? Sungguh sulit memang, mencari sebuah alasan "mood, meninggalkan kita".

Beberapa orang, menjadi mudah tersinggung ketika tidak mood, apakah Anda salah satunya? Saya salah satunya, salah bicara bisa saja membuat perasaan menjadi kesal seketika. Bagaimana cara Anda mengembalikan mood Anda? Anda Punya cara unik? Boleh Anda Bagikan kepada semua orang penikmat Kisah Keteledoran. Saya pernah mencoba, mengembalikan mood saya dengan makan sesuatu. Kadang kala memang berhasil. Namun di saat seperti ini, ketika makanan tak lagi membantu. Apa yang harus dilakukan? Tak henti hentinya saya menanyakan hal ini kepada Anda. Berharap, saya tak sendirian menikmati tulisan demi tulisan yang ada pada Kisah Keteledoran. Apakah saya telah teledor? apakah saya telah lupa menemukan di mana saya menyimpan mood saya? Siapa saya?

Wahai mood ku, kembalilah.

Kata Mutiara : Ketika mood tak kunjung tiba, bersabarlah, karena berinteraksi dengan orang yang kurang tepat, dapat membuat mood Anda berkurang lebih banyak dari sebelumnya. Ketika kerabat Anda sedang tidak mood, berhati hatilah saat berinteraksi dengannya, jangan sampai persahabatan hancur karena tidak mood.

Oleh : Orang Teledor

22 Oktober 2012

Kisah Teledor #7 : Mulut Yang Berbahaya

Membaca judul di atas, bagaimana menurut Anda? Apakah memang ada? Mulut yang berbahaya? Apakah dia menggigit? Apakah dia terlihat menyeramkan? Ada yang bisa menjawab? Saya bisa menjawabnya.

Dikatakan di atas, bahwa "Mulut Yang Berbahaya" bukanlah Denotasi, Apa itu denotasi? Denotasi adalah makna sebenarnya, dalam pengertian Bahasa Indonesia, ada juga konotasi, yaitu maknya kiasan, misalnya "Ada pohon yang melambai lambai, mengajak kita berteduh di bawahnya" Nah itulah makna konotasi. Pohon dibuat menjadi seolah berinteraksi seperti manusia. Jadi, Mulut yang berbahaya di sini maksudnya apa? Baiklah mari kita simak berita berikut.


===>>Teledor Lupa Matikan Mic, Presenter Ini Dikecam Karena Mengejek Atlet!
Zhang Meng Meng, Seorang Komentator Acara Olahraga di China Central Television (CCTV) mendapat kritik karena komentarnya yang terdengar akibat lupa mematikan mic. Dia mengucapkan perkataan tak pantas saat siaran pertandingan final Diving Putra 10 meter.

“Menurut saya Tom Daley (atlet kebangsaan Inggris) tak punya kesempatan,” kata Meng Meng.


Saat giliran David Boudia dari Amerika Serikat, Meng Meng berkata; “Mereka semua aneh. Mereka itu sepertinya hanya dibesarkan oleh Single Parent, seperti itu (menurut nya atlet loncat indah pria itu kebanyakan pecinta sesama jenis)”.


Pasca siaran ini, netizen menghujat komentar Meng Meng dan menuntut Meng Meng minta maaf, karena dianggapnya wanita ini telah melanggar etika profesional. Meng Meng pun mengungkapkan unek-uneknya di Weibo. Meng Meng merasa dijebak oleh sang pengarah acara tersebut.
<<===


Jadi, dari cuplikan berita di atas, kita mendapatkan sebuah pelajaran, dan kita tahu bahwa asal bicara sedikit saja, dapat menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan, jika orang lain mendapat perasaan tidak menyenangkan dari perkataan kita, lebih baik cepat minta maaf, sebelum ia memaksa kita untuk minta maaf. Jika perasaan tidak menyenangkan tidak dibalas dengan permintaan maaf, bisa saja membuat kita orang tersebut semakin mendapatkan perasaan tidak menyenangkan.



Kata Mutiara : Mulutmu Harimaumu, Berhati - hatilah dalam mengontrol mulut kita. Karena Mulut kita lah yang dapat menghancurkan diri kita. 
Jika Kita berbuat kesalahan, Tak perlu malu meminta maaf. Sesungguhnya, permintaan maaf dapat mengubah kemarahan menjadi sesuatu yang tidak perlu dilanjutkan.

Oleh : Orang Teledor

Kisah Teledor #6 : Kuliah Yang Tertunda

Selamat Hari Senin di Kisah Keteledoran #6, Jadi sampai di sini saja kita sudah menemukan lagi sebuah keteledoran, mana yang ingin kita pakai? Kisah Teledor atau Kisah Keteledoran? Untuk Judul, kita beri Kisah Teledor, dan untuk pengganti istilah Artikel, kita berikan Kisah Keteledoran.

Baiklah, di hari Minggu yang cerah, ketika orang - orang masih setia pada tempat tidur dan selimut nya, saya sudah memulai aktivitas saya, yang kebetulan sering disebut dengan "Kuliah". Mengapa saya kuliah? Tentu saja yang pertama kali ada di benak saya adalah "Mendapatkan Ilmu yang ilmiah". Juga gelar Akademik untuk memudahkan saya mencari penghasilan, mengapa seperti itu? Mengapa saya menyebutnya memudahkan mencari penghasilan? Orang orang banyak yang menyebut nya mencari pekerjaan, kemudian mereka mendapat penghasilan. Bagi saya, saya lebih suka menyebutnya mencari penghasilan dengan bekerja. Ya, itulah point nya. Jadi kalau ditanya, "Anda mau cari kerja?" "Baik silakan bekerja" "Lho upah nya mana?" "Anda cari kerja kan?" "Iya" "Bagus, silakan bekerja" Nah, kalau ada Perusahaan yang tega seperti itu, apakah mereka salah? Mungkin saya rasa tidak, hanya mungkin mereka akan berurusan dengan lembaga yang bergelut tentang Hak Asasi Manusia.

Nah, coba saat Anda ditanya "Anda mencari penghasilan?" "Ya, saya mencari penghasilan" "Kalau begitu, silakan Anda kerja, maka Anda akan kami bayar". Jadi lebih enak mana saudara - saudara? Menurut saya lebih enak yang pilihan saya, karena saya adalah diri saya sendiri. Jadi Anda bisa terbebas dari Troll-Boss.

Baik, kita sudah melakukan sebuah keteledoran lagi dengan membahas hal yang lain. Topik kita adalah "Kuliah Yang Tertunda". Mengapa Kuliah tersebut tertunda? Anda ingat kan tulisan di atas tadi? Kalau tidak ingat, boleh dibaca lagi. Jadi yang membuat kuliah saya tertunda adalah "Keteledoran penjaga gerbang kampus". Mengapa? Karena saat Jam kuliah sudah dimulai, Pintu gerbang masih terkunci, dan membuat kami (Mahasiswa) dan Dosen menunggu dibukakan pintu. Itulah dia Kisah Keteledoran Nomor 6, "Kuliah Yang Tertunda"



Kata Mutiara : Ketika Anda diberi sebuah kepercayaan oleh seseorang, maka gunakanlah kepercayaan tersebut sebaik mungkin, janganlah Anda mengecewakan seseorang yang memberikan Anda Kepercayaan tersebut, karena kepercayaan itu bagaikan kertas. "Sekali diremas, sangat sulit mengembalikannya menjadi seperti semula".

Oleh : Orang Teledor

19 Oktober 2012

Kisah Keteledoran Yang Dihapus

Maaf Kisah Keteledoran ini Saya hapus karena tidak sesuai dengan peri keteledoran dan peri kelalaian.

Oleh : Orang Teledor

Kisah Teledor #5 : Kecopetan? Yakin?

Ada apa sebenarnya dengan judul tersebut? Apa yang terjadi? Tidak terjadi apa apa, melainkan sebuah Rejeki yang berpindah, mengapa berpindah? Simak Kisah di bawah ini.


Sebut saja namanya Vera, Gadis Cantik berambut pirang, bertubuh semampai, STOP. Mengapa pembukaan nya seperti Kisah yang  Dewasa? Jangan, saya hampir saja melakukan sebuah keteledoran di Kisah Keteledoran ini. Kala itu, dia pergi ke sebuah mal, menuju ke counter khusus wanita, dengan sangat lihai dan gesit, dia mengambil beberapa potong pakaian, dan perhiasan. Sampai di sini, apa yang terpikir dalam benak Anda? Dia pencuri? Menurut saya bukan, dia sedang gesit dalam berbelanja.

Dia memang sering mengunjungi counter itu, yang menurut dia, counter tersebut cukup nyaman, dan aman. Ketika dia selesai memilih barang barang yang akan dia belanjakan, dia menuju ke kasir, untuk membayar barang yang dia beli. Ketika dia membuka tas nya, dia mencari cari dompet nya, dia tidak menemukan dompetnya, dia pun panik dan kalang kabut. Akhirnya dia berteriak kecopetan dan berteriak memanggil keamanan counter, dan membuat pengunjung lain menjadi panik, Sampai di sini, Apa yang Anda dapat hubungkan dengan gambar di atas, dan perilaku Vera? Kecopetan? Tentu saja tidak, Karena Vera telah teledor, bukan berarti dia lupa mengamankan dompetnya, namun dia lupa kalau dia telah memindahkan dompet nya ke saku celana nya. Akhirnya, dia tersipu malu karena keteledoran nya.

Kata Mutiara : Anda belum tentu dapat mengenali seseorang dengan menilai seseorang tersebut hanya dari penampilannya, dan ingatlah selalu, perubahan, pemindahan sekecil apapun yang Anda lakukan, sebelum Anda menduga hal yang terburuk telah terjadi pada Anda.

Oleh : Orang Teledor

Kisah Teledor #4 : Siapa Yang Teledor? Saya Atau Anda?

Teledor, mengapa begitu banyak kata teledor di situs ini? Apakah ini hanya merupakan situs keyword stuffing yang berhubungan dengan kata teledor? Agar setiap orang yang teledor mengetikkan kata teledor pada situs pencarian bernama google itu menemukan situs ini? Mengapa Anda bertanya? Mengapa Anda meng-iya kan pertanyaan tersebut padahal Anda tahu Anda tidak bertanya, melainkan saya yang bertanya? berarti Anda sudah melakukan sebuhah keteledoran. Tidak, tentu saja tidak, apa yang tidak? Tidak, situs ini bukan merupakan sarana untuk ber-keyword stuffing supaya orang yang mengetikkan kata teledor dapat menemukan situs ini.

Jadi ini situs apa? Jadi Anda sudah lupa? Kalau situs ini adalah situs Edumor, Edumor? Apa itu? sudahkah Anda membaca Kisah Keteledoran #1 ? Di situ dijelaskan bahwa Orang Indonesia seringkali menggunakan Bahasa yang dibuat sendiri demi memudahkan mengartikan kata tersebut walaupun tidak tepat, STOP Kita sudah melupakan Topik Kita, Edumor yakni Edukasi Humor. Memang, jika Anda mencari kata tersebut di Kamus Bahasa Indonesia, mungkin Anda tidak menemukan Hasil yang relevan, dan berhubungan dengan kata Edukasi dan Humor. Itulah kami, kami juga ingin menyebutnya menjadi lebih mudah.

Jadi Intinya, Situs ini bukan merupakan sarana untuk ber-keyword stuffing ria, jadi, hal apa yang menjadi keteledoran di Kisah Keteledoran ini? Apakah Anda memang tidak menyimak, atau Anda tidak terlalu memikirkan apa yang menjadi keteledoran di situs ini? Di Atas, terdapat tulisan yang salah, terdapat kata "sebuhah". Jadi siapa yang teledor? Apakah Penulis yang salah mengetikkan huruf? Atau Anda yang tidak memperhatikan telah terjadi sebuah keteledoran dan Anda tidak menyadarinya?

Kata Mutiara : Keteledoran kecil, dapat membuat hal baik yang sudah kita lakukan menjadi tidak sempurna,  dan sering kali kita melewatkan keteledoran kecil tersebut karena mengejar sesuatu yang menurut kita "banyak lebih bagus" daripada mengutamakan sebuah kualitas.

Oleh : Orang Teledor

18 Oktober 2012

Kisah Teledor #3 : Keteledoran Yang Membuat Kita Menjadi Tidak Seperti Biasanya

Terkadang keteledoran tidak hanya menjadi hal sangat membuat kita kesal, namun dapat juga membuat kita terpingkal pingkal, mengapa? Tentu saja hanya keteledoran orang lain yang dapat membuat kita terpingkal, walaupun sebenarnya kita terkadang terpingkal pingkal sendiri saat mengingat keteledoran yang pernah kita alami.

Saya sendiri pernah mengalami keteledoran yang membuat saya benar benar tidak seperti biasanya, mengapa membuat saya tidak seperti biasanya? Karena memang hal yang biasa dari diri saya adalah pulang ke rumah dengan kendaraan pribadi yang ber-roda dua tersebut, biasa kita sebut dengan sepeda motor. Mengapa demikian? Karena ketika saya sudah sampai di tempat parkir motor, baru teringat kunci sepeda motor saya tertinggal di kantor, sebenarnya ini memang tidak terlalu menjadi masalah jika Anda memikirkan "saya hanya perlu kembali lagi ke kantor dan mengambil kunci tersebut". Memang, saya pun berpikir demikian, dan saya bergegas kembali ke kantor untuk mengambil kunci yang tertinggal tersebut. Naas, ketika saya mencoba untuk masuk pintu kantor yang terkunci, dan saya harus membuka kuncinya dengan autentikasi yang menggunakan sidik jari saya pintu tersebut tidak mau terbuka, dan mesin autentikasi tersebut berkata "Time Period Deny" yang berarti bahwa saya sudah tidak memiliki akses masuk pada jam tersebut (23.08). Sungguh naas, karena keteledoran tersebut, saya harus pulang ke rumah dengan naik bus.

Kesimpulan dari kisah ini adalah, Saya telah teledor, dan keteledoran mengenai kunci sepeda motor yang tertinggal pernah terulang dengan tergesa - gesa saya mencarinya di dalam tas, karena saya tidak menemukan nya, dengan teledornya saya mengira kunci sepeda motor saya tertinggal di kantor, ketika saya kembali ke kantor, saya tidak menemukannya di kantor, akhirnya saya pun kembali ke tempat parkir lagi, mengharapkan sebuah ingatan yang kembali "di mana kunci motor saya berada?" setelah saya cari - cari lagi di dalam tas, dan ternyata saya menemukan kunci tersebut. Saya merasa dikerjai oleh diri saya sendiri karena keteledoran.

Kata Mutiara : Sebelum Anda benar benar bergegas untuk meninggalkan suatu tempat, yang bahkan merupakan tempat yang akrab dengan Anda, sebaiknya Anda benar benar memastikan bahwa tidak ada suatu apapun yang tertinggal.

Oleh : Orang Teledor

Kisah Teledor #2 : Seseorang yang Lupa di mana dia memarkirkan Mobil

Illustrasi
Baru saja saya melintaskan Kisah Teledor yang pertama, saya sebegitu cepatnya mendapatkan sebuah Inspirasi baru untuk memuat Kisah Keteledoran ada apa dengan saya? Tidak ada apa apa.

Seseorang lupa di mana memarkirkan mobil? Kata lupa erat kaitannya dengan keteledoran, ya tentu saja, lalu bagai mana dengan Kisah ini? Apakah benar benar terjadi? Tentu saja, dari sumber inspirasi yang saya dapatkan, kejadian ini dialami oleh Pria asal Jerman tentunya saya tidak perlu menyebutkan Identitas orang tersebut karena memang tidak tercantum, dan tidak dipublikasikan siapa orang tersebut.

Kejadian itu dia alami dua tahun sebelum dia menemukan mobilnya, tepatnya dia melupakan di mana dia memarkirkan mobil tersebut setelah dia meminum minuman yang tidak perlu kita minum tersebut. Mobil itu tidak hilang, namun memang dia yang teledor karena mabuk dan tidak ingat kapan dan di mana dia memarkirkan mobilnya (saat itu).

Orang itu langsung pulang ke rumah nya ketika dia selesai menghadiri pesta tersebut, kita katakan "tersebut" karena supaya cepat dan tepat menuju hal yang tentunya pasti akan kita pikirkan tanpa saya tuliskan pesta apa yang dia lakukan.

Keesokan harinya, ketika dia sadar dari mabuknya, dia menyadari kalau dia merasa mobilnya telah hilang dan dia melapor kepada kepolisian setempat. Yang sangat parah adalah, dia tidak menemukan mobilnya selama dua tahun dan dia menemukan kembali mobil nya 3 mil dari tempat dia memarkirkan mobilnya. Walaupun dia yakin bahwa dia memarkirkan mobilnya tidak di tempat itu.

Kesimpulannya, Orang tersebut Benar benar Teledor.

Kata Mutiara : Berhati - hatilah terhadap sesuatu yang tidak perlu dikonsumsi, karena dapat menyebabkan keteledoran dari yang terkecil, hingga terbesar.

Oleh : Orang Teledor

Kisah Teledor #1 : Seseorang yang memakan bakso tidak memakai mangkuk

Jika Anda membaca judul tersebut, apa yang terdapat di benak Anda? tentunya Anda memikirkan hal yang sungguh sungguh Aneh, Bahwa Ada orang yang memakan bakso tanpa memakai mangkuk. Hebat sekali ya orang itu memakan bakso tidak memakai mangkuk. Mungkin Anda menyebut ini sebagai keteledoran pertama ketika Anda membaca judulnya, tentu saja tidak, kita sudah mengalami banyak keteledoran sebelumnya, jadi apakah saya teledor memberikan judul kisah keteledoran ini sebagai Kisah Teledor yang pertama? Namun tidak apa apa, itu tidak menyakitkan, STOP. Topik kita bukan judul Kisah ini.

Pada umumnya orang banyak berpikir bahwa jika ada orang bilang memakan bakso tidak memakai mangkuk, maka pernyataan tersebut akan menimbulkan pemikiran, bahwa orang tersebut merupakan orang aneh. Padahal kalau kita mengatakan orang yang memakan bakso tidak memakai mangkuk itu aneh justru kita yang aneh. Dalam bahasa Indonesia, kita seringkali mengucapkan kata kata semau kita mengganti ganti kata yang sudah ada, menjadi kata yang seenak kita dan semau kita pada saat menggunakannya.

Tentu Saja, Orang Memakan Bakso tidak memakai mangkuk, tetapi dia memakan bakso memakai mulutnya, sadarkah Anda? Kata memakan, berarti memasukkan sesuatu kedalam mulut, mengunyahnya, kemudian menelannya. Jadi, jika kita katakan seseorang memakan bakso tidak menggunakan mangkuk, maka itu memang bukan merupakan sesuatu yang Aneh. Tentu saja jika kita membahas hal yang berkaitan dengan kata kerja "memakan",  maka mulutlah yang dipakai untuk memakan, bukan mangkuk.

Kata Mutiara : Cermatilah terlebih dahulu kata kata yang Anda dengar, sebelum menuding orang lain telah melakukan sesuatu yang tidak wajar, karena salah pemahaman.

Oleh : Orang Teledor

Perubahan Alamat Kisah Keteledoran

Lagi Lagi sebuah keteledoran terjadi sodara sodara, saya juga memohon maaf atas keteledoran ini, bahwa alamat blog ini sebelumnya kisahteledor.blogspot.com berubah menjadi teledor.blogspot.com.

Saya menggantinya karena kebetulan nama tersebut kosong, dan saya tidak mengambil nama itu saat membuat blog ini, ini sungguh sungguh sebuah keteledoran. Jadi begitu nama tersebut ternyata tersedia, saya langsung mengambilnya, supaya tidak diambil orang orang yang tidak teledor dan menggunakan nama tersebut sebagai ketidak teledoran.

Kesimpulannya, sekarang kita akses situs ini dari alamat teledor.blogspot.com

Baik, sekian pemberitahuan keteledoran dari kami,

Oleh : Orang Teledor

Teledor Apa itu Teledor?

Sebelum kita lebih jauh menyimak artikel di situs ini, kita sebelumnya harus mengetahui dulu apa yang dinamakan dengan teledor, baru saja sampai paragraf ini saya sendiri sudah menemukan lagi keteledoran saya, kita kan sebelumnya sudah janji, kalau kita sebut artikel dengan kisah keteledoran, iya kan? Bahkan sampai saat ini pun juga terjadi lagi keteledoran, memangnya kita sudah berjanji tadi? Belum kan? Baiklah Kita Resmikan perubahan istilah Artikel menjadi Kisah Keteledoran.

Lagi lagi keteledoran pun terjadi, saya lupa kalau judul Kisah Keteledoran di atas adalah Menggambarkan arti Teledor. Malah Panjang Lebar membahas mengenai perubahan istilah, sungguh terlalu.

Baik, Teledor dalam bahasa Indonesia mempunyai persamaan kata dengan Lalai, Ceroboh, ataupun tidak hati hati, mengapa demikian? tentunya kata kata dalam bahasa Indonesia tersebut sudah sebelumnya dipikirkan matang matang. Bahkan, bagi beberapa orang yang suka nge-troll, menyebut Teledor sebagai "Tembak Jarak Jauh" juga bisa berarti "Bom Jarak Jauh". Karena Teledor merupakan penggabungan beberapa suku kata, yaitu Tele dan Dor, Tele bisa berarti Jauh atau Jarak yang tidak dekat, dan Dor bisa berupa sebuah ledakan, atau tembakan, tapi ingat ya, hati hati saat penulisan kata "Teledor", jika kita kelebihan huruf "o" bisa berubah makna menjadi Pintu Jauh, atau Pintu yang jauh.

Contoh keteledoran terkecil adalah, "Anda berjalan, lalu menabrak orang, dan orang tersebut marah marah kepada Anda". "Kalau jalan pakai mata dong!" Itu merupakan contoh keteledoran dalam berbicara, karena kita semua tahu, Kalau Orang itu Berjalan memang tidak menggunakan mata, melainkan menggunakan kaki, ya KAKI.

Jadi Anda sudah mengerti kan keteledoran apa yang mungkin saja terjadi pada diri kita dan lingkungan kita?

So, Berhati hatilah.

Oleh : Orang Teledor

Menurut Anda ini Teledor kah? Menurut Saya Tidak

Saya sendiri lupa jadinya, apa yang harus saya tulis sekarang ini, setelah blog berhasil saya buat, padahal di pikiran saya tadi sudah banyak sekali hal hal keteledoran yang ingin saya ceriterakan kepada Anda, Entah mengapa saya menjadi lupa seketika, Sungguh sangat disayangkan sekali.

Mengapa saya begitu cepat lupa, apakah saya juga lupa saya punya otak, bahkan saya pun menulis ini tanpa menggunakan pemikiran yang sulit, dan tanpa ba bi bu saya menuliskan kata demi kata pada tiap halaman post di blog ini, Sungguh Aneh memang.

Harap di maklumi, jika dirasa sungguh Aneh ketika Anda sendiri mengetahui bahwa sang penulis yang kita banggakan ini, juga telah mengalami keteledoran pada post pertama nya.

Post pertama? Anda yakin? Tidak, ini adalah Post ke dua di blog ini, Jadi Anda teledor juga kan?
Jadi berhati hatilah, keteledoran selalu mengintai, dan ingin bersahabat bersama Anda selalu.

Waspaladah, Waspaladah, kok Waspaladah? kalau Anda tahu tulisan tersebut salah, mengapa Anda tidak menyuntingnya? Tentu saja tidak bisa, karena Anda bukan Admin, jadi jangan berharap untuk bisa menyuntingnya. Mau menyunting? Silahkan kirimkan Kisah keteledoran Anda. Tenang, saya tidak akan mengklaim Kisah keteledoran yang Anda kirimkan sebagai Artikel saya, namun saya Akan Mengungkapkan kepada dunia, bahwa artikel tersebut, milik orang yang menulisnya.

Jadi Kisah ini murni milik saya, Sebelumnya, Kita Sepakat dulu ya, kita Sebut Artikel atau Post atau semacamnya, Sebagai Kisah Keteledoran

Oleh : Orang Teledor

Selamat Datang di Kisah Teledor

Setiap orang di dunia, tentunya pernah mengalami keteledoran, baik yang bersifat sengaja, maupun tak disengaja. Melalui Kisah Teledor inilah, Saya menceriterakan sedikit banyak mengenai kisah kisah teledor, baik yang disengaja, maupun tidak disengaja, baik yang saya alami sendiri, maupun dialami orang lain, baik sungguhan, maupun direkayasa.

Loh, Mengapa direkayasa?
Karena memang Saya telah teledor dan lupa mengatakan bahwa Blog ini merupakan blog humor yang bahkan saya sendiri terkadang terpingkal pingkal ketika membayangkan isi dari blog yang ingin saya tulis, namun saya teledor juga untuk menuliskannya di blog, jadi maklum kalau memang saya juga teledor.

Selanjutnya, selamat menikmati kisah kisah teledor, dari orang biasa, hingga orang terkenal, dari yang biasa, hingga yang berbahaya.

By : Orang Teledor


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...