09 September 2016
Online Ojeker
Image (Aslimalang Files) |
B: ngga lah, gue kan sekolah IT, udah kerja di IT juga.
A: ya gak papa kalik, orang dosen aja ada yang ngojekin
B: kalo gue sih memilih untuk memberikan kesempatan buat yang ngga bisa sekolah tinggi alhasil cuma bisa ngojekin aja, kalo lapak mereka diambil sama orang orang berpendidikan tinggi gue ngerasa ngga adil aja
A: kan rejeki orang masing masing
B: emang masing masing, tapi apa iya mau diembat semua tuh rejeki? bagi kita yg bisa memanfaatkan skill kita untuk pekerjaan yang lebih proper, why not? why "always" have to be an ojekers? while a lot of ppl need it?
#tanyakenapa
11 Februari 2015
Kisah Teledor #15: Katanya ini, Kok tiba tiba itu, Oh Ternyata...
Hmmmm... Hujan membasahi bumi, dari kemarin hingga hari ini, tak mengurangi niat saya untuk memenuhi undangan interview kemarin. Maaf saya telah teledor tidak menyampaikan salam kemarin sejak Kisah Teledor #14. Setelah sekian lama terhenti, akhirnya kembali lagi saya saatnya melanjutkan kisah ini, sadar atau tidak sadar, ada atau tidak ada yang membaca, tetap semangat menulis.
Kembali ke topik kita pada hari ini. Ya, saya telah menghadiri undangan interview itu, tentunya setelah menemukan alamat yang dituju. Begitu masuk, bertemu dengan interviewer. Wawancara itu hanya berlangsung singkat, tidak terlalu banyak bertanya, bahkan terkesan "terburu-buru". Mereka mengatakan ingin menempatkan saya pada divisi lain dan tidak sesuai sama sekali dengan yang saya lamar. Sampai pada akhir wawancara, mereka meminta sejumlah uang, untuk membayar seminar yang akan mereka adakan. Saat itulah saya mulai meragukan dan memilih untuk mengakhiri saja.
Poin yang akan saya berikan adalah. Jika selama ini orang berkata "Cari kerja susah", menurut saya tidak sepenuh nya benar. Di era digital seperti sekarang ini internet sudah bukan hal yang asing di telinga kita, jika kita mencari kerja di internet sesungguhnya tersedia banyak sekali lowongan kerja. Jadi cari kerja itu mudah, yang susah menyesuaikan dengan keinginan kita dan pekerjaan yang benar, setelah kita tahu sebuah pekerjaan yang sesuai dan benar, tahap selanjutnya adalah menunggu konfirmasi diterima atau tidak, itulah poin sulitnya. Jadi "cari kerja gampang", "dapat kerja susah".
Maaf saya telah teledor, sebelum nya kita sepakat bahwa kita ingin mencari penghasilan, bukan mencari kerja seperti di Kisah Teledor #6. Bukan bukan itu poin nya, maaf saya telah teledor.
Di sini perlu kita ketahui tadi bahwa mereka meminta sejumlah uang untuk seminar, jika saja saya teledor, mungkin saya menyanggupi persyaratan nya, bukan, bukan itu maksud saya, jika memang itu perusahaan yang benar, maka dia pastinya akan memberi pilihan untuk "potong gaji" dari upah pertama saat bekerja, upah nya memang cukup menggiurkan untuk seorang lulusan SMK, kembali lagi, kita harus berhati - hati.
Ummm, sebenarnya alasan pertama tadi mereka meminta uang untuk seminar, kemudian mereka meminta "uang pendaftaran". Saat itulah yang membuat saya berpikir dua kali, "duit dari mana?" Ya maklum, datang untuk cari penghasilan, bukan bayar buat dapat kerja. Maka dari itu lah, kita perlu hati hati. Wawancara kerja yang dilakukan oleh profesional dan perusahaan yang "legal" adalah, mereka tentu ingin mengetahui apa yang akan diberikan pelamar ke pada perusahaan, bukan uang tentunya, namun kemampuan, pengalaman dan hal tertentu. Ingat sekali lagi, bukan uang. Kalaupun mereka meminta uang, pilihannya adalah "potong gaji".
Sayangnya, ketika saya ingin bergegas pergi, mereka meminta CV saya, dan saya memberikannya, waspada, dua kali lipat, jika suatu saat cv itu digunakan untuk tindakan kejahatan, maupun mereka menyalurkan cv ke tempat lain, tetap cermati."Tidak ada perusahaan legal yang meminta uang untuk persyaratan masuk bekerja".
Kata Mutiara: Telitilah pada diri sendiri, apa yang kita lakukan, apa yang kita inginkan, cermat sebelum melakukan suatu perjanjian. Pahami sikap interviewer, bertanyalah bila tidak paham/tidak jelas padanya, cermat sebelum melakukan suatu perjanjian. Saya bukan menulis dua kali tanpa sengaja, namun memang sekali lagi cermat sebelum melakukan suatu perjanjian, adalah hal yang utama. "Tidak ada perusahaan legal yang meminta uang untuk persyaratan masuk bekerja".
Kembali ke topik kita pada hari ini. Ya, saya telah menghadiri undangan interview itu, tentunya setelah menemukan alamat yang dituju. Begitu masuk, bertemu dengan interviewer. Wawancara itu hanya berlangsung singkat, tidak terlalu banyak bertanya, bahkan terkesan "terburu-buru". Mereka mengatakan ingin menempatkan saya pada divisi lain dan tidak sesuai sama sekali dengan yang saya lamar. Sampai pada akhir wawancara, mereka meminta sejumlah uang, untuk membayar seminar yang akan mereka adakan. Saat itulah saya mulai meragukan dan memilih untuk mengakhiri saja.
Poin yang akan saya berikan adalah. Jika selama ini orang berkata "Cari kerja susah", menurut saya tidak sepenuh nya benar. Di era digital seperti sekarang ini internet sudah bukan hal yang asing di telinga kita, jika kita mencari kerja di internet sesungguhnya tersedia banyak sekali lowongan kerja. Jadi cari kerja itu mudah, yang susah menyesuaikan dengan keinginan kita dan pekerjaan yang benar, setelah kita tahu sebuah pekerjaan yang sesuai dan benar, tahap selanjutnya adalah menunggu konfirmasi diterima atau tidak, itulah poin sulitnya. Jadi "cari kerja gampang", "dapat kerja susah".
Maaf saya telah teledor, sebelum nya kita sepakat bahwa kita ingin mencari penghasilan, bukan mencari kerja seperti di Kisah Teledor #6. Bukan bukan itu poin nya, maaf saya telah teledor.
Di sini perlu kita ketahui tadi bahwa mereka meminta sejumlah uang untuk seminar, jika saja saya teledor, mungkin saya menyanggupi persyaratan nya, bukan, bukan itu maksud saya, jika memang itu perusahaan yang benar, maka dia pastinya akan memberi pilihan untuk "potong gaji" dari upah pertama saat bekerja, upah nya memang cukup menggiurkan untuk seorang lulusan SMK, kembali lagi, kita harus berhati - hati.
Ummm, sebenarnya alasan pertama tadi mereka meminta uang untuk seminar, kemudian mereka meminta "uang pendaftaran". Saat itulah yang membuat saya berpikir dua kali, "duit dari mana?" Ya maklum, datang untuk cari penghasilan, bukan bayar buat dapat kerja. Maka dari itu lah, kita perlu hati hati. Wawancara kerja yang dilakukan oleh profesional dan perusahaan yang "legal" adalah, mereka tentu ingin mengetahui apa yang akan diberikan pelamar ke pada perusahaan, bukan uang tentunya, namun kemampuan, pengalaman dan hal tertentu. Ingat sekali lagi, bukan uang. Kalaupun mereka meminta uang, pilihannya adalah "potong gaji".
Sayangnya, ketika saya ingin bergegas pergi, mereka meminta CV saya, dan saya memberikannya, waspada, dua kali lipat, jika suatu saat cv itu digunakan untuk tindakan kejahatan, maupun mereka menyalurkan cv ke tempat lain, tetap cermati."Tidak ada perusahaan legal yang meminta uang untuk persyaratan masuk bekerja".
Kata Mutiara: Telitilah pada diri sendiri, apa yang kita lakukan, apa yang kita inginkan, cermat sebelum melakukan suatu perjanjian. Pahami sikap interviewer, bertanyalah bila tidak paham/tidak jelas padanya, cermat sebelum melakukan suatu perjanjian. Saya bukan menulis dua kali tanpa sengaja, namun memang sekali lagi cermat sebelum melakukan suatu perjanjian, adalah hal yang utama. "Tidak ada perusahaan legal yang meminta uang untuk persyaratan masuk bekerja".
Kisah Teledor #14: Baterai HP ku Awet Sekali
Hari ini, entah mengapa terasa sulit untuk tidur, teringat kembali akan undangan interview esok hari. Sejenak ku berpikir, saat kulihat telepon genggam ku, terlihat baterai nya masih 67%. "Wow! Awet sekali baterai ku hari ini". Langsung kuperiksa "Apa yang salah dengan HP ku ini?", maklum sudah terbiasa terasa boros sekali tiap hari nya.
App demi app kuperiksa satu demi satu, dua demi dua. Anehnya tak ada notifikasi apapun, semakin ku penasaran, lagi - lagi kubertanya, "Apa yang salah?".
Tak lama kemudian tiba tiba ada sms yang menyatakan bahwa paket internet ku habis.
Ternyata ku tersadar, ku telah teledor, ku lupa beli paket internet macam mana rupanya??? Hingga tak ada notifikasi apapun yang membuat baterai ku awet.
Kesimpulan dari kisah keteledoran di atas adalah baterai telepon genggam tiba tiba awet karena internet tak berfungsi. Juga Anda telah mengalami keteledoran hingga tidak menghiraukan bahwa judul kisah keteledoran ini janggal. Di mana kah Kisah Teledor #13?
Kalimat Mutiara: Di dunia yang modern ini, paket internet yang habis bisa menghambat komunikasi Anda, namun bisa menambah daya tahan baterai Anda, selalu ada hikmah di setiap masalah, baik buruk nya suatu pengalaman, selalu ada pelajaran yang akan kita dapat. Salam.
10 Februari 2015
Keluhan Seorang Pengembara #1
Kemarin ketemu sebuah kata kata. Kira kira seperti ini.
Ya!
Kenapa?
dunia ini diciptakan sangat luas, banyak flora dan fauna yang tak terhitung jumlahnya.
Lho?
karena yang disensus secara rutin hanya manusia.
Iya juga ya???
Iya!
Jika masih ada wanita yang bisa membuat rumah tangga lebih tenang, kenapa pilih yang membuat rumah tangga terasa "panas" ya?
Ah situ kan sedang tidak jatuh cinta, makanya bisa berpikir logis.
Ya justru itu sebelum jatuh cinta pikir dulu.
Ngomong gampang jalanin nya susah!
Kata siapa? Coba kamu bilang sesuatu ke orang yang lebih tua tanpa pikir kata - kata, bisa?
Menjalankan itu hanya perlu mau atau tidak, kapan bergerak, tanggung jawab.
Jadi?
Coba pikirkan lagi, masih mau cinta buta?
Aku siapa?
Aku!
Kamu siapa?
Aku!
Kata Mutiara: Cinta memang buta, namun buta-nya cinta dapat terlihat oleh mata hati, walau pada kenyataannya "Kehidupan rumah tangga akan nampak biduk-nya setelah lama hidup bersama." (Khutbah nikah dari Penghulu).
Ketika wanita sudah tidak cerewetLalu coba diterjemahkan dalam hati.
Tidak beradu pendapat
Menurut pada segalanya yang pria katakan
Tidak lagi mengeluh
Tidak lagi bertanya sedang apa, dan dimana?
dan kapan pulang...
Saat itulah pria harus merasa cemas...
Mungkin dia sudah lelah dan kehilangan rasa...
Jadi bersyukurlah jika wanitamu masih mengesalkanmu dengan segala kecemasan, kecemburuan, dan keluhannya...
Artinya...
Dia masih Mencintaimu...
ketika pacar (wanita) sudah tidak cerewet, tidak lagi beradu pendapat, menurut pada segalanya yang pria katakan, tidak lagi mengeluh, tidak lagi bertanya sedang apa di mana, dan kapan pulang...Kok begitu?
saat itulah pria harus segera menikahinya,
jika sudah menikahinya, maka wajib menjaga nya sehidup semati,
istri idaman...
Ya!
Kenapa?
dunia ini diciptakan sangat luas, banyak flora dan fauna yang tak terhitung jumlahnya.
Lho?
karena yang disensus secara rutin hanya manusia.
Iya juga ya???
Iya!
Jika masih ada wanita yang bisa membuat rumah tangga lebih tenang, kenapa pilih yang membuat rumah tangga terasa "panas" ya?
Ah situ kan sedang tidak jatuh cinta, makanya bisa berpikir logis.
Ya justru itu sebelum jatuh cinta pikir dulu.
Ngomong gampang jalanin nya susah!
Kata siapa? Coba kamu bilang sesuatu ke orang yang lebih tua tanpa pikir kata - kata, bisa?
Menjalankan itu hanya perlu mau atau tidak, kapan bergerak, tanggung jawab.
Jadi?
Coba pikirkan lagi, masih mau cinta buta?
Aku siapa?
Aku!
Kamu siapa?
Aku!
Kata Mutiara: Cinta memang buta, namun buta-nya cinta dapat terlihat oleh mata hati, walau pada kenyataannya "Kehidupan rumah tangga akan nampak biduk-nya setelah lama hidup bersama." (Khutbah nikah dari Penghulu).
29 November 2012
Kisah Teledor #12 : Hape Baruku ternyata ......
Malam itu,
Di kala hari hujan,
Aku menunggu,
Nasi goreng ku.
Kala itu,
Aku bertemu,
Seorang tamu,
Berwajah semu.
Dia menyapaku,
menawarkan padaku,
hape baru,
untuk diriku.
Aku tersipu,
melihat benda itu,
karna ku tau,
tak sesuai dengan budget ku.
aku terpaku,
orang itu,
menawarkanku,
dengan harga, sesuai kantongku.
saat itu,
aku mau,
kini hapeku,
hape baru,
kuperiksa,
hape itu,
tak bernyawa,
wahai hapeku,
ternyata,
aku tertipu.
Sajak tersebut didedikasikan untuk seorang teman, yang telah teledor, membeli handphone dengan harga murah, berharap mendapat handphone canggih, namun dalam sekejap, handphone tersebut ditukar dengan dummy, atau handphone tiruan.
Kata Mutiara: Berhati hatilah, keteledoran, selalu mengintai Anda.
Di kala hari hujan,
Aku menunggu,
Nasi goreng ku.
Kala itu,
Aku bertemu,
Seorang tamu,
Berwajah semu.
Dia menyapaku,
menawarkan padaku,
hape baru,
untuk diriku.
Aku tersipu,
melihat benda itu,
karna ku tau,
tak sesuai dengan budget ku.
aku terpaku,
orang itu,
menawarkanku,
dengan harga, sesuai kantongku.
saat itu,
aku mau,
kini hapeku,
hape baru,
kuperiksa,
hape itu,
tak bernyawa,
wahai hapeku,
ternyata,
aku tertipu.
Sajak tersebut didedikasikan untuk seorang teman, yang telah teledor, membeli handphone dengan harga murah, berharap mendapat handphone canggih, namun dalam sekejap, handphone tersebut ditukar dengan dummy, atau handphone tiruan.
Kata Mutiara: Berhati hatilah, keteledoran, selalu mengintai Anda.
05 November 2012
Kisah Teledor #11 : Peraturan Dibuat Tidak Untuk Dilanggar
Sungguh naas judul tersebut di atas, apa yang terjadi? Ternyata sebuah sepeda motor yang ditabrak oleh mobil sedan. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Apakah sepeda motor tersebut tertabrak saat ingin menyebrang? Tidak, peristiwa tersebut terjadi bukan karena permasalahan siapa, kapan, bagaimana yang menyeberang.
Peristiwa yang terjadi di bulan November lalu itu ternyata disebabkan oleh "Keteledoran pengendara mobil Sedan tersebut". Keteledoran apa yang dilakukannya? Ternyata pengendara mobil tersebut memarkirkan mobilnya secara sembarangan. Tak disangka, mobil tersebut mengalami rem blong, dan melaju tanpa aba - aba (nyelonong), sehingga menabrak seorang Pengendara motor yang sedang menjual makanan.
Sebelumnya, pengendara mobil tersebut sudah diperingati untuk tidak memarkirkan mobilnya di tempat itu (depan pintu keluar salah satu SPBU di Jakarta Timur), namun si pengendara tidak mengindahkan peringatan tersebut.
Hasilnya, pengendara motor mendapatkan luka dan kerusakan beberapa barang bawaannya, dan pengendara mobil mendapati bemper depan mobilnya penyok. Kejadian tersebut juga mengakibatkan lalu lintas kendaraan di sekitar itu menjadi macet, akibatnya pengendara atau pengguna jalan lain mengalami kerugian kehilangan waktu yang berharga mereka.
Kesimpulan yang kita dapatkan adalah: ketika seseorang dengan sengaja melanggar peraturan, tidak hanya dirinya yang merugi, melainkan orang kedua, dan orang ketiga juga pun mengalaminya. Untuk itu, "Peraturan dibuat tidak untuk dilanggar"
Kata Mutiara : Taatilah peraturan, maka Anda akan selamat.
Peristiwa yang terjadi di bulan November lalu itu ternyata disebabkan oleh "Keteledoran pengendara mobil Sedan tersebut". Keteledoran apa yang dilakukannya? Ternyata pengendara mobil tersebut memarkirkan mobilnya secara sembarangan. Tak disangka, mobil tersebut mengalami rem blong, dan melaju tanpa aba - aba (nyelonong), sehingga menabrak seorang Pengendara motor yang sedang menjual makanan.
Sebelumnya, pengendara mobil tersebut sudah diperingati untuk tidak memarkirkan mobilnya di tempat itu (depan pintu keluar salah satu SPBU di Jakarta Timur), namun si pengendara tidak mengindahkan peringatan tersebut.
Hasilnya, pengendara motor mendapatkan luka dan kerusakan beberapa barang bawaannya, dan pengendara mobil mendapati bemper depan mobilnya penyok. Kejadian tersebut juga mengakibatkan lalu lintas kendaraan di sekitar itu menjadi macet, akibatnya pengendara atau pengguna jalan lain mengalami kerugian kehilangan waktu yang berharga mereka.
Kesimpulan yang kita dapatkan adalah: ketika seseorang dengan sengaja melanggar peraturan, tidak hanya dirinya yang merugi, melainkan orang kedua, dan orang ketiga juga pun mengalaminya. Untuk itu, "Peraturan dibuat tidak untuk dilanggar"
Kata Mutiara : Taatilah peraturan, maka Anda akan selamat.
Langganan:
Postingan (Atom)